Senin, 31 Maret 2014

Gemerlap Pemilu di Indonesia

Tahun 2014 adalah tahun politik bagi negara Indonesia, dimana pada tanggal 9 April 2014 akan dilaksanakan pemilihan anggota parlemen untuk masa lima tahun kedepan. Pelaksanaan kampanye terbuka pun sangat meriah di berbagai penjuru wilayah Indonesia. berbagai partai peserta melakukan kampanye dengan melibatkn warga sekitar untuk mendapatkan suara agar dapat memenangkan tampu kekuasaan di negara ini.

Pada pelaksanan kampanye itu tidak jarang malah menimbulkan masalah seperti kemacetan di jalanan. Hal tersebut tidak menjadi perhatian khusus dari pihak - pihak terkait guna menimbulkan ketertiban dalam pelaksanaan pemilu. segala macam atribut terpampang di sudut - sudut jalan kota. Semua calon anggota parlemen menyuarakan visi dan misi nya dalam ajang pemilu ini.

Latar belakang mereka pun beragam mulai dari seorang akademisi, artis, bahkan rakyat biasa pun bisa menjadi seorang calon anggota legislatif. Inilah demokrasi Indonesia yang patut dicontoh oleh negara lain. Pemilu ini adalah pesta rakyat, dimana satu hak suara yang mereka berikan dapat menentukan nasib negara ini untuk lima tahun kedepan. kami sebagai rakyat Indonesia sangat berharap peningkatan kesejahteraan dan keamanan kepada siapa pun nanti yang akan memimpin bangsa ini.

Berantas korupsi di negeri ini agar rakyat dapat hidup makmur. Jayalah Indonesia ku..

Sukseskan pemilu 9 April mendatang..

Skenario Provokasi Negara Anggota Commonwealth Terhadap Indonesia

Indonesia adalah sebuah negara yang dikelilingi oleh negara - negara anggota Commonwealth seperti Malaysia, Singapura, Australia, dan Papua Nugini.Seperti yang kita ketahui, belakangan ini negara - negara tersebut sering membuat provokasi terhadap negara kita Republik Indonesia. Dimulai dari ketika Malaysia mencoba mengklaim wilayah Ambalat pada tahun 2012, kemudian disusul dengan penggiringan para pencari suaka ke Indonesia dan penyadapan yang dilakukan oleh pihak Australia, pembakaran kapal nelayan Papua oleh Papua Nugini, sampai yang terbaru adalah aksi protes Singapura terhadap penamaan KRI Usman - Harun.

Tanpa kita sadari jika meihat dari fakta di atas, kejadian tersebut bukanlah suatu kebetulan. Kemungkinan besar tujuan mereka memprovokasi adalah ingin mengetahui kekuatan militer Indonesia yang sebenarnya. Karena selama ini kita tahu pihak militer sangat merahasiakan kekuatan pertahanan negara kita yang sebenarnya. Oleh karena itu mereka mencoba mengetahui kekuatan militer kita dengan cara melakukan aksi provokasi terhadap kedaulatan negara kita.

Kemungkinan kedua yang mendasari alasan mereka melakukan provokasi terhadap Indonesia adalah mengenai arah keberpihakan Indonesia kepada negara lain. Kita tahu bahwa Indonesia adalah pencetus gerakan Non-Blok, dimana negara anggotanya tidak berpihak kepada blok mana pun. Namun perlu kita ingat bahwa negara kita itu mengusung politik bebas - aktif, dimana politik ini memungkinkan kita untuk melakukan kerjasama di bidang apapun, tentunya dengan negara mana pun.

Pada tahun 2013, negara kita Indonesia cenderung melakukan kerjasama strategis dengan negara - negara blok timur seperti Rusia. di tahun tersebut pihak Rusia menawarkan Indonesia untuk mengakuisisi sedikitnya 10 unit kapal selam kelas kilo dari Rusia yang kemudian disetujui oleh pemerintah. Dari situ lah muncul kekhawatiran negara - negara tetangga terhadap Indonesia mengenai kekuatan pertahanan yang dimiliki negara kita, terbukti dengan penyadapan yang dilakukan Australia belakangan ini, serta sikap pro aktif pemerintah Rusia yang melakukan kerjasama anti penyadapan dengan Indonesia.

Jika kita cermati, ada pesan tersendiri dari pihak Rusia terhadap perlakuan Australia terhadap Indonesia yang dianggap keterlaluan oleh Rusia. Dari fakta ini bisa kita lihat bahwa Rusia sangat menghargai dan menganggap Indonesia adalah negara sahabat yang patut dilindungi. Bagi penulis sebagai warga negara Indonesia, negara mana pun yang menjadi sahabat bagi Indonesia akan membawa kebaikan dan keuntungan bagi masing - masing negara dan tidak mengkhianati hubungan baik tersebut seperti apa yang sudah dilakukan oleh negara - negara anggota "Persemakmuran" tersebut.

Dilema Para TKI di Luar Negeri

         Indonesia adalah salah satu negara pemasok tenaga kerja ke luar negeri. Banyak tenaga kerja kita yang dikirim untuk bekerja dalam segala bidang, baik sebagai buruh kasar sampai pembantu rumah tangga. Setiap tahunnya mereka para TKI mengirim penghasilan mereka kepada keluarga yang ada di tanah air. Karena itulah sering kali TKI ini kita sebut sebagai "Pahlawan Devisa" bagi Negara.

          Namun sangat disayangkan terkadang justru nasib para "Pahlawan Devisa" ini sangat memprihatinkan. Mulai dari penyiksaan yang mereka dapatkan, hukum yang menjerat mereka disana, bahkan tak jarang mereka pulang hanya tinggal nama. Perbincangan yang terbaru adalah tentang vonis hukuman mati yang menjerat salah satu TKI kita di Arab Saudi yang sedang membutuhkan pertolongan secepatnya agar bisa lolos dari hukuman mati tersebut.

           Menurut data Kementerian Luar Negeri ada 185 lebih WNI terancam hukuman mati di Malaysia, dan 36 WNI terancam hukuman mati di Arab Saudi. Pemerintah sendiri mengklaim sudah banyak WNI yang terbebas dari hukuman mati di luar negeri, namun tentunya masih banyak pula TKI yang butuh penyelamatan dari pemerintah Indonesia untuk membebaskan mereka dari hukuman.

             Kami sebagai sesama bangsa Indonesia pasti akan membantu sekecil apapun untuk para WNI yang sedang menghadapi masalah di luar negeri. kami juga berharap semoga pemerintah bisa cepat menolong WNI yang terancam hukuman mati, jangan sampai penanganannya terlambat sehingga eksekusi telah dilakukan. 

Sumber :  http://poskotanews.com/2013/09/17/nasib-tki-kita-di-luar-negeri/